Sabtu, 06 Maret 2010

BRONKITIS KRONIK

BRONKITIS KRONIK
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi kesehatan masyarakat Kalbar pada saat ini masih sangat rendah jika dibanding dengan propinsi-propinsi lain yang ada di Indonesia apalagi dibanding dengan Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunai, Singapura, dll. Berbagai penyakit datang silih berganti hampir tiada henti. Tetapi pada makalah ini kami menekankan pada penyakit gangguan saluran pernafasan yaitu Bronkitis Kronik.
Penyakit dan gangguan saluran napas khususnya bronkitis kronik ini masih menjadi masalah terbesar di Indonesia pada saat ini. Angka kematian akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut, tuberkulosis asma khususnya bronkitis kronik masih menduduki peringkat tertinggi. Infeksi virus dan bakteri merupakan penyebab yang sering terjadi. Bronkitis kronik termasuk kelompok penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penyakit ini merupakan penyebab kematian urutan ke lima. (Abdul Waris Aly Imran, 2008). Oleh karena itu dengan mempelajari secara lebih detail lagi mudah-mudahan dapat menambah wawasan kita serta mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah pada gangguan saluran nafas khususnya Bronkitis Kronik. sehingga angka penderita dan kematian yang disebabkan oleh penyakit ini dapat ditekan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bronkitis ialah sejenis peradangan atau penyempitan pada saluran pernafasan (tiub bronkiul) serta hilangnya fungsi mengembang dan menguncup didalam paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri atau penyakit pernapasan yang mana selaput lendir dari jalur cabang tenggorok didalam paru-paru menjadi inflamasi (peradangan). Karena iritasi akhirnya selaput membengkak dan tumbuh lebih tebal sehingga terjadi penyumbatan, akibatnya ia menyempit menutup atau mematikan saluran udara di paru-paru, yang mengakibatkan serangan batuk yang disertai oleh lendir tebal dan kesulitan bernafas. Penyakit ini terjadi dalam dua bentuk yaitu akut (berlangsung kurang dari 6 minggu) dan kronis (sering kambuh lebih dari dua tahun).
Bronkhitis Kronik adalah suatu gangguan batuk berdahak yang terjadi tiap hari selama paling kurang enam bulan dan jumlah dahak minimal satu sendok teh. (Abdul Waris Aly Imran, 2008).
Bronkhitis Kronik merupakan suatu gangguan klinis yang ditandai oleh pembentukan mukus (lendir) yang berlebihan dalam bronkus dan bermanifestasi sebagai batuk kronik dan pembentukan sputum selama sedikitnya 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dalam 2 tahun berturut-turut
Definisi yang banyak dipakai adalah definisi dari American Thoracic Society, yaitu penyakit dengan gangguan batuk kronik dengan dahak yang banyak terjadi hampir tiap hari minimal tiga bulan dalam setahun selama dua tahun berturut-turut. Produksi dahak yang berlebihan ini tidak disebabkan oleh penyakit tuberkulosis atau bronkiektasis. Penyakit bronkitis kronik sering terdapat bersama-sama emfisema dan dikenal dengan nama bronkitis emfisema.

Bronkitis kronik termasuk kelompok penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penyakit ini merupakan penyebab kematian urutan ke lima. (Abdul Waris Aly Imran, 2008). Bila penyakit telah terjadi, maka akan berlangsung seumur hidup dan memburuk dari waktu ke waktu.
B. Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala-gejalanya antara lain :
 Batuk yang sering dan memproduksi lendir
 Kekurangan energi
 Suara mendesah ketika bernapas, yang mungkin atau tidak hadir
 Demam, yang mungkin atau tidak hadir
Gejala utama bronkitis kronik adalah timbulnya batuk produktif (berdahak) yang mengeluarkan dahak berwarna putih kekuningan atau hijau. Dalam keadaan normal saluran pernapasan kita memproduksi mukus kira-kira beberapa sendok teh setiap harinya. Apabila saluran pernapasan utama paru (bronkus) meradang, bronkus akan menghasilkan mukus dalam jumlah yang banyak yang akan memicu timbulnya batuk. Dikatakan bronkitis kronik bila keaadaan ini berlangsung lebih dari 3 bulan. mukus yang berwarna selain putih atau bening, menandakan adanya infeksi sekunder.

C. Etiologi

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini terjadi adalah antara lain :
 Kebiasaan merokok
 Pencemaran / polusi udara
 Paparan debu,asap,dan gas-gas kimiawi akibat kerja
 Riwayat infeksi saluran napas
 Bersifat genetik
 Jangkitan paru-paru berulang seperti pneumonia, virus dan tibi dll

D. Patofisiologi
Pada bronkitis kronik maupun empisema terjadi penyempitan saluran nafas yang diakibatkan oleh faktor-faktor di atas. Penyempitan ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas dan menimbulkan sesak. Pada bronchitis kronik, saluran pernafasan kecil yang berdiameter kurang dari 2 mm menjadi lebih sempit, berkelok – kelok, dan berobliterasi. Penyempitan ini terjadi karena metaplasia ( perubahan dalam jenis sel dewasa pada jaringan menjadi bentuk yang abnormal) sel goblet. Saluran nafas besar juga menyempit karena hipertrofi (pembesaran atau pertumbuhan berlebihan dari organ) dan hiperplasi (peningkatan yang abnormal pada organ atau jaringan berupa peningkatan volumenya) kelenjar mucus. Pada emfisema paru penyempitan saluran nafas disebabkan oleh berkurangnya elastisiatas paru – paru.
E. Pengobatan dan Penanggulangan

 Kurangi atau hentikan merokok
 Jangan biarkan orang lain untuk merokok di rumah anda.
 Makanlah makanan yang sehat.
 Cucilah tangan anda sesering mungkin.
 Jangan berbagi makanan, cangki, gelas, atau peralatan makan.
 Jika anda masuk angin, dapatkan banyak istirahat.
 Menghindar atau mengurangi waktu sekitar hal-hal yang mengganggu hidung, tenggorokan, dan paru-paru anda, seperti debu atau binatang peliharaan.
 Hirup uap hangat untuk membantu mengencerkan dahak. Anda dapat menggunakan produk Vicks steam inhaler.
 Sedapat mungkin hindari udara dingin, polutan/iritan, makanan yang mungkin anda alergi.
 Minum tidak kurang dari 8 gelas air putih sehari untuk membantu mengencerkan lendir. Anda dapat menambahkan minuman yang menghangatkan, misal: yang mengandung jahe
 Hirup oksigen murni untuk mengurangi jumlah polutan/iritan di saluran pernafasan. Anda dapat menggunakan produk Oxycan atau Senos.
 Oleskan dada dengan minyak kayu putih atau balsam: untuk memberikan rasa hangat.
 Minum obat persis yang dianjurkan dokter anda.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bronkitis kronik merupakan suatu penyakit pada saluran pernafasan yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti : kebiasaan merokok, pencemaran/polusi udara, paparan debu,asap,dan gas-gas kimiawi akibat kerja, riwayat infeksi saluran napas, bersifat genetik, jangkitan paru-paru berulang seperti pneumonia, virus dan tibi dll yang dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pada saluran pernafasan yang disertai batuk berdahak dan berlangsung lama( minimal 3 bulan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut). Adapun tanda-tanda dan gejala seseorang yang menderita penyakit ini adalah : Batuk yang sering dan memproduksi lendir, kekurangan energi, suara mendesah ketika bernapas, Demam yang mungkin atau tidak hadir dll. Penyakit ini dapat diobati dan ditanggulangi dengan cara konsultasi kedokter dan melaksanakan semua apa yang disarankan oleh dokter.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar dapat mengetahui dengan jelas tentang penyakit Bronkitis kronik baik mengenai tanda dan gejala, penyebab dan pengobatan serta penanggulangan yang tepat dan cepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian. Bagi para penderita bronkitis kronik agar tidak menyepelekan penyakit ini dan sesegera mungkin untuk berobat kedokter .

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bloggaul.com/ridsale/readblog/80320/bronkhitis-kronis
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=18&tbl=ilmiah
http://www.id.articlesphere.com/Article/Chronic-Bronchitis-Symptoms/174284
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/bronkitis141006.htm

1 komentar: